R Supriyatna
Jurusan
Manajemen, Universitas Komputer Indonesia
Jl.
Dipati Ukur No.112 – 116, Bandung, Indonesia
Correspondence
email: rizkysupriyatna10@gmail.com
Abstract :, Untuk
menjalankan bisnis di era informasi dan globalisasi saat ini, kemampuan
sebuah perusahaan untuk konsisten dalam memenuhi kebutuhan atau melebihi
ekpektasi konsumen sangat dibutuhkan. Perusahaan yang mampu menghasilkan produk
atau jasa lebih berkualitas daripada pesaingnya akan mampu bertahan dalam
pasaran untuk jangka waktu yang panjang. Hal itu ditentukan juga dengan keberhasilan perusahaan
dalam menerapkan strategi bisnis yang tercantum dalam Visi dan Misi yang ingin
dicapainya. Strategi bisnis yang baik inilah yang akan menuntun bisnis
perusahaan untuk senantiasa Gwoth di masyarakat. Maka dari
itu, dibutuhkan suatu penerapan system agar perusahaan mampu menganalisis dan
memperbaiki seluruh aspek manajerialnya agar mampu bersaing dan mendapat
keuntungan dalam proses bisnis yang dihadapinya. Sistem itulah yang dinamakan
TQM, TQM atau kepanjangan dari Total Quality
Management merupakan alat
pengendalian kualitas mutu perusahaan yang pertama kali dikenalkan oleh Kaoru
Ishikawa dari Jepang. Prinsip ini telah berevolusi menjadi system yang mencakup
semua aspek manajemen yang meliputi unsur 6M yang sangat penting bagi
perusahaan yaitu : Man, Machine, Methode, Material, Marketing, dan Money.
Penerapan system TQM ini bertujuan agar mencegah kualitas mutu yang buruk dari
perusahaan. Adapun saya akan menganalisis penggunaan TQM pada salah satu
perusahaan kacamata yaitu PT. Optik Surya Agung. Metode penelitian yang
diterapkan yakni [1] Definisi masalah dan sasaran perbaikan [2] Mengumpulkan
informasi berdasarkan fakta yang ada [3] Analisis masalah dengan menggunakan
referensi ilmiah [4] Memberikan sebuah solusi. Dengan petingnya penerapan TQM
dalam suatu perusahaan maka saya akan menganilisis seberapa
pentingnya pengaruh TQM di sebuah Perusahaan kacamata Optik Surya Agung. (Kata Kunci : Pengaruh TQM pada Optik Surya Agung )
1. PENDAHULUAN
Untuk menjalankan bisnis di era informasi dan globalisasi saat ini, perusahaan
harus mampu meningkatkan mutu yang dimilikinya, karena mutu merupakan kekuatan
yang menjadi modal perusahaaan untuk bersaing dan berkembangan di dunia dalam menghadapi
tingkat persaingan dunia usaha yang tidak dapat dipastikan saat ini. Hal itu didasari
karena aktivitas bisnis saat ini sudah semakin menuju pada Liberalisme
(kebebasan) yang tidak terbatas. Apalagi dengan diberlakukannya kesepakatan
kerja sama bisnis antar beberapa Negara yang ada di Asean Free Trade Agreement
(AFTA), Asean Free Economic Agreement (AFEC) yang menyebabkan banyak negara
berlomba-lomba untuk memasarkan produk dan jasanya ke seluruh penjuru dunia
tanpa dibatasi hambatan apapun. Sehingga agar mampu bertahan di pasar, perusahaan
harus mampu memperpanjang umurnya dalam kompetisi pasar dengan menggunakan 4
faktor, yaitu harga, kualitas, waktu, dan
Inovasi (Homgren, et al, 2000:248).
Dari ke 4 faktor tersebut, diyakini perbaikan dari aspek quality ini sangat
berperan penting bagi kemenangan perusahaan di pasar. Kualitas mampu
meningkatkna profit bagi perusahaan dan mampu memberikan kepuasan untuk
konsumen, oleh karena itu dibutuhkanlah suatu sistem manajemen mutu yang khusus
untuk meningkatkna kualitas yaitu TQM. Maka perusahaan diyakini harus mampu
menerapkan TQM untuk fokus dalam peningkatan quality (Domingo, 1994:35). Dengan
menerapkan TQM perusahaan akan mampu melakukan
pendekatan dalam menjalankan usaha dengan menekankan kepusan pelanggan
melalui pengevaluasian kinerja meliputi jasa, manusia, lingkungan, dan produk
(Tjiptono dan Anastasia, 2003 : 4). Penerapan TQM sangat mempengaruhi
perusahaan untuk menjamin kepuasan pelanggan, hal ini dikarenakan TQM dapat
menampilkan strukutur (kerangka) dan alat yang menggambarkan seluruh aktifitas
perusahaan, sehingga TQM dapat menjadi landasan bagi manajemen kualitas untuk
membuat keputusan dalam meningkatkan kualitas perusahaan yang mampu memberikan
kepuasan pada konsumen.
Maka dari itu, Tujuan dari penelitian ini meliputi adalah untuk
menganalisis cara kerja Total Quality Management didalam Perusahaan Optik
Melawai. Metode yang digunakan untuk penelitian ini ialah dengan melakukan sebuah
pendekatan sistematis yang melibatkan [1] dokumentasi dengan cara mengumpulkan
informasi terkait proses, mengidentifikasi setiap langkah proses tersebut, [2]
lalu melakukan pengukuran informasi terkait aktivitas dan keputusan penting
perusahaan dengan berdasarkan waktu,biaya, dll yang dibuat dalam TQM, [3}
Kemudian dilakukan analisasi proses terhadap TQM yang telah dibuat, beberapa
pertanyaan dapat diajukan seperti dapatkah biaya dikurangi?, dapatkah waktu
diperpendek?,dll. [4] Yang pada akhirnya akan melahirkan sebuah solusi melalui
pendesainan ulang proses dari hasil analisis sebelumnya, solusi yang diberikan
di dokumentasikan ke dalam data perusahaan untuk diaplikasikan.
. Daftar Pustaka
[1]
Jens J. Dahlgaard, Su Mi Dahlgaars- Park. 2006. “Lean production, six sigma quality, TQM and company culture”. The
TQM Magazine Vol 18, Page 263-281.
[2]
Carson, P. P., dan Carson, K. D. 1993. “Managing creativity
enchancement thorough goal-setting and feedback”.Journal of Creative Behavior,
Page 36-45.
[3]
Luthans, Fred, 1995, “Organization
Behavior.” Edisi Ketujuh,
McGraw Hill Inc., Singapura.
[4]
Matthew S O’Connel, Dennis Doverspike, Alana B. Cober 2002. “Studies,
Leadership, Teamwork in Performance Appraisal”. Journal of Group &
Organization Management, Page 1-13.
[5] Soeryanto Soegoto, Eddy. 2014. Entrepreneurship Menjadi Pebisnis Ulung (edisi revisi). Jakarta :
PT Alex Media Komputindo
[6]
Dominggo, Rene T. 1994. “Global
Competitiveness through Total Quality Management”. The Asian Manager.
[7]
Ulrika Hellsten, Bengt Klefsjo. 2000. “TQM as a Management system consisting of values, techniques and
tools”. The TQM Magazine Vol 12 Issue:4, Page 238-244.
[8]
Goetsch. 2003. “Quality Management
:Total Quality Management for Production, Processing, and Services”. Fourth Edition. New
Jersey : Prentice Hall
International Inc.
[9]
Bayazit Ozden (2003), “TQM of Turkis Manufacturing
Organizations”.
TQM Magazine Journal, Vol: 5/SS: 5,
page 345.
[10]
Blocher, Edward J.2005.”Cost
Management, A Strategi Emphasis”. 3th, New York : McGraw
Hill.
[11]
Robbins, Stephen P..2007 Organizational
Bihavior, 12th, New Jersey:
Pearson Educational Inc.
[12]
Kristy O. Cua and Friends.2001.”Relationships
between implementation of TQM, JIT, and TPM and manufacturing performance”. Journal
Decision Sciences Vol 19, Pages 675-694
[13]
Simon A.Black. 1996.”Identification
of the Critical Factors of TQM”. Journal Decision Sciences Vol 27, Pages
1-21
[14]
Rao Ashok.. 1996. “TQM: A Cross
Functional Perspective”. John Wiley &
Sons Inc.
[15]
Sanjay L. Ahire, Damodar Y Golhar, Mattew A. Waller. 1996. “Development and Validation of TQM
Implementation Constructs”. Journal Decision Sciences Vol 27, Pages 23-56
Tidak ada komentar:
Posting Komentar